- Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salju (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).
- Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.
- Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.
- Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.
- Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya ("bald head" / kepala botak) kurang berharga.
- Hi dikepala sebisa mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).
- Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut "Hanatsuki".
- Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut "Menkaburi".
- Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut "Kuchibeni".
- Dalam kasus dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda "Kuchibeni" diperlukan.
- Tanda merah diperlukan ada didekat pangkal ekor, dan disebut "Ojime". Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.
- Corak bagian belakang, dekat ekor, kalau bisa easy looking (jangan terlalu besar).
- Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak blur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeda.)
- Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30
- Kohaku yang untuk kontes, jangan ada tompel merah di pipinya.
- Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).
- Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.
- Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti halilintar (Inazuma Kohaku)
- Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat2 (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.
- Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.
- Masih banyak lagi jenis2 kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk kontes (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan belakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk kontes. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan ybs.
- Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
- Merah di kepala sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melewati hidung.
- Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
- Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
- Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10
- Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.
- Taisho Sanke.
- Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
- Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).
- Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.
- Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.
- Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
- Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
- Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.
- Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.
- Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20
- Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.
- Showa Sanshoku.
- Kindai Showa; Showa yang didominasi warna putih.
- Hi Showa; Showa yang didominasi warna merah.
- Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).
- Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.
- Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.
- Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.
- Sumi pada Taisho sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.
- Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).
- Figure / bentuk tubuh - Tulang belakang yang lurus dan lekuk tubuh yang "pas", Sirip yang indah, Bentuk kepala yang bagus, Panjang-tinggi-lebar yang seimbang/ proporsional.
- Warna - warna harus cemerlang.
- Patern/ pola - harus ber pola "well-balanced".
- Kualitas - tidak dapat dijelaskan dengan kata2, tetapi dapat diketahui dengan pengalaman.
- Elegan - koi yang gendut tidak proporsional/ terlalu buncit sangat tidak elegan. Bentuk dan besar dari pectoral fin sangat mempengaruhi ke-elegan-an seekor koi, begitupun cara berenangnya.
- Imposing appearance - dalam suatu kasus apabila ada 2 ekor dengan nilai keindahan yang sama, maka koi yang lebih besar akan memiliki nilai "lebih".
KOI IMPORT:
- Koi didatangkan dari Jepang.
- Bodinya lebih memanjang dan warna putih pekat.
- Matanya agak keluar dan besar.
- Warnanya lebih tajam (koi pilihan / di Jepang penyeleksian koi benar2 ketat).
- Harganya lebih mahal (karena biaya produksinya tinggi dan lewat bea cukai).
KOI LOKAL:
- Koi hasil pemijahan sendiri dan sudah turunan kesekian dari koi import.
- Bodinya agak membulat dan warna putih kurang pekat.
- Matanya tidak besar dan wajar.
- Warna ada yang tajam dengan seleksi yang ketat.
- Harga lebih murah dari koi import (biaya produksi rendah dan tidak pakai cukai).
Catatan:
Koi Lokal banyak yang baik, tergantung proses reproduksi (pemilihan induk dan penyeleksian yang ketat).
Bahkan pedagang koi suka mengatakan "KOI IMPORT" padahal koi lokal yang mempunyai kualitas baik.
Sebetulnya semua ikan koi dari Jepang, yang ada di Indonesia sudah turunan yang kesekian.
Sumber : Koi Lokal (varietas nishigoi,2002)
Http://koilokal.tripod.com/
No comments:
Post a Comment